Rabu, November 2

WASPADAI DIVERTIKULOSIS !!!


1.    Definisi
Divertikula dalam bahasa latinnya (diverticulum) adalah Penonjolan keluar abnormal berbentuk katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang defek di lapisan otot,merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa. Divertikula biasanya merupakan manifestasi motalitas yang abnormal.Divertikulum dapat terjadi di mana saja sepanjang saluran gastrointestinal.
Divertikulosis merupakan divertikula multiple yang terjadi tanpa inflamasi atau gejala. Divertikulitis terjadi bila makanan dan bakteri tertahan di suatu divertikulum yang menghasilkan infeksi dan inflamasi yang dapat membentuk drainase dan akhirnya menimbulkan perforasi atau pembentukan abses.
Divertikulitis paling umum terjadi pada kolon sigmoid(95%).Hal ini telah diperkirakan bahwa kira-kira 20% pasien dengan divertikulosis mengalami divertikulitis pada titik yang sama. Divertikulitis paling umum terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Insidensnya kira-kira 60% pada individu dengan usia lebih dari 80 tahun. Predisposisi congenital dicurigai bila terdapat gangguan pada individu yang berusia di bawah 40 tahun. Asupan diet rendah serat diperkirakan sebagai penyebab utama penyakit. Divertikulitis dapat terjadi pada serangan akut atau mungkin menetap sebagai infeksi yang kontinu dan lama.
2.      Patofisiologi
Divertikulum terbentuk bila mukosa dan lapisan submukosa kolon mengalami herniasi sepanjang dinding muskuler akibat tekanan intraluminal yang tinggi, volume colon yang rendah (isi kurang mengandung serat),dan penurunan kekuatan otot dalam dinding colon (hipertrofi muskuler akibat masa fekal yang mengeras). Divertikulum menjadi sumbatan dan kemudian terinflamasi bila obstruksi terus berlanjut. Inflamasi cenderung melebar ke dinding usus sekitar, mengakibatkan timbulnya kepekaan dan spastisitas kolon. Abses dapat terjadi, menimbulkan peritonitis, sedangkan erosi pembuluh darah (arterial) dapat menimbulkan perdarahan. 
3.      Tanda dan Gejala
  Konstipasi
  Nyeri abdomen
  Tanda-tanda divertikulosis akut adalah iregularitas usus dan interval diare, nyeri dangkal dan ram pada kuadran kiri bawah dari abdomen dan demam ringan.
  Mual, muntah
  Pada inflamasi local divertikula berulang, usus besar menyempit pada striktur fibrotik, yang menimbulkan kram, feces berukuran kecil-kecil, dan peningkatan konstipasi.
  Perdarahan samar dapat terjadi, menimbulkan anemia defisiensi besi.
  Kelemahan dan keletihan
4.      Treatment
a.   Usus di istirahatkan dengan menunda asupan oral,memberikan cairan intravena,dan melakukan pengisapan nasogastrik bila ada muntah atau distensi.
b.   Antibiotika spektrum luas diberikan selama 7 sampai 10 hari Pemeridin (Demerol) diberikan untuk menghilangkan nyeri.
c.    Antispasmodik seperti propantelin bromide (Pro-Banthine) dan oksifensiklimin (daricon) dapat diberikan
d.   Menggunakan pelunak feces (colace) / supositoria.
e.    Penatalaksanaan bedah, Ada dua tipe pembedahan:
  Reseksi derajat-satu pada bagian sigmoid yang terkena untuk serangan berulang
  Prosedur derajat-multipel untuk komplikasi, seperti obstruksi, perforasi dan fistula
5.     Anjuran Ahli Gizi
Pengobatan:
  Mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat (sayuran, buah-buahan dan sereal) bisa mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.
  Divertikulosis tidak membutuhkan pembedahan. Tetapi divertikula raksasa harus diangkat, karena mereka lebih sering mengalami infeksi dan perforasi (perlubangan).

Perawatan:
  Hindari makanan kacang-kacang, jagung, dan biji-bijian.
  Mengkonsumsi obat anti kejang dan antibiotic.
  Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.

Pencegahan:
  Makan serat secukupnya
Bahan makanan yang dilarang & dianjurkan

Bahan makanan

Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat
Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure; makaroni, mi, bihun direbus; roti, biskuit, krekers; tepung-tepungan dibuat puding atau bubur.
Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales, kentang digoreng, dodl dan sebagainya.
Sumber protein hewani
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, ditim, didadar, diceplok air, dan dicampur dalam makanan; susu.
Daging, ikan, ayam yang dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-bumbu tajam; daging babi, telur goreng.
Sumber protein nabati
Tempe, tahu ditim, direbus, ditumis; kacang hijau direbus.
tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang tolo.
Sayuran
Sayuran yang banyak serat dan yang tidak menimbulkan gas, seperti: bayam, buncis, kacang panjang, bit, labu siam, wortel, tomat, labu kuning, direbus, ditumis, disetup dan diberi santan.
Sayuran yang dikeringkan.
Buah-buahan
Pepaya, pisang, sawo, jeruk manis, sari buah, buah dalam kaleng.
Buah yang tinggi serat dan dapat menimbulkan gas seperti: jambu biji, nenas, kedondong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan.
Lemak
Margarin, minyak, santan encer.
Lemak hewan, santan kental.
Minuman
Sirup, teh encer
Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol, ice cream.
Bumbu
Garam, gula, vetsin dalam jumlah terbatas; jahe, kunyit, kunci, kencur, laos, salam, sereh, terasi. Dan sebagainya.
Lombok,merica, cuka dan bumbu lainnya yang tajam.
 (Almatsier 2005)



DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011. Divertikulitis.http://www.totalkesehatananda.com.     [12 September  2011]
Almatsier S. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


0 komentar:

Posting Komentar